Belajar dari Novel “Ayat-ayat Cinta” (2)
Oleh Irwan Kelana
Oleh Irwan Kelana
(Wartawan, cerpenis dan novelis)
Mari kita simak apa rahasia sukses Habiburrahman El-Shirazy melalui novel legendarisnya, Ayat-ayat Cinta (AAC).
Orisinalitas.
Kekuatan pertama novel Ayat-ayat Cinta terletak pada orisinalitasnya. Novel ini menampilkan sesuatu yang baru dan asli, baik dari segi latar belakang cerita maupun latar belakang tempatnya. Kisah cinta sudah banyak ditulis orang. Demikian pula novel-novel berlatar belakang Timur Tengah, khususnya Mesir, sudah banyak ditulis orang, terutama sastrawan Mesir itu sendiri seperti Nawal El-Saadawi, Naquib Mahfuz dan Najib Kaelany. Tapi sebuah kisah antara seorang pemuda Indonesia (Fahri) yang melibatkan tiga orang wanita sekaligus -- gadis Mesir yang semula beragama Kristen (Maria), gadis Indonesia yang sedang menempuh kuliah di Mesir (Nurul) dan gadis keturunan Jerman-Palestina yang juga menuntut ilmu di Mesir (Aisah) -- dan mengambil setting Mesir dengan sudut pandang orang Indonesia, merupakan sesuatu yang belum pernah ditulis oleh penulis Indonesia manapun. (Bersambung)
Mari kita simak apa rahasia sukses Habiburrahman El-Shirazy melalui novel legendarisnya, Ayat-ayat Cinta (AAC).
Orisinalitas.
Kekuatan pertama novel Ayat-ayat Cinta terletak pada orisinalitasnya. Novel ini menampilkan sesuatu yang baru dan asli, baik dari segi latar belakang cerita maupun latar belakang tempatnya. Kisah cinta sudah banyak ditulis orang. Demikian pula novel-novel berlatar belakang Timur Tengah, khususnya Mesir, sudah banyak ditulis orang, terutama sastrawan Mesir itu sendiri seperti Nawal El-Saadawi, Naquib Mahfuz dan Najib Kaelany. Tapi sebuah kisah antara seorang pemuda Indonesia (Fahri) yang melibatkan tiga orang wanita sekaligus -- gadis Mesir yang semula beragama Kristen (Maria), gadis Indonesia yang sedang menempuh kuliah di Mesir (Nurul) dan gadis keturunan Jerman-Palestina yang juga menuntut ilmu di Mesir (Aisah) -- dan mengambil setting Mesir dengan sudut pandang orang Indonesia, merupakan sesuatu yang belum pernah ditulis oleh penulis Indonesia manapun. (Bersambung)