Jumat, 13 Januari 2012

Rahasia Sukses Habiburrahman El-Shirazy

0 komentar

Belajar dari Novel “Ayat-ayat Cinta”  (9)

Oleh Irwan Kelana

Inilah rahasia sukses Habiburrahman El-Shirazy, melalui novel fenomenalnya, Ayat-ayat Cinta (AAC).  Salah satu rahasia sukses novel tersebut terletak pada detilnya. Inilah contohnya (lanjutan):




Keindahan sungai Nil yang sulit dilupakan, lengkap dengan segala pernak-perniknya, termasuk musik khas Mesir:
‘’Nun jauh di sana  cahaya lampu-lampu rumah dan gedung-gedung dekat sungai Nil tampak berkerlap-kerlip diterpa angina. Sayup-sayup kami mendengar  bunyi irama musik rakyat mengalun di kejauhan sana. Mungkin ada yang sedang pesta. Alunan itu ditingkahi puja-puji syair sufi. Khas senandung malam delta Nil.’’ (hlm 72)
Habiburrahman adalah seorang penulis yang sangat romantis. Ia mampu menuliskan kisah romantis namun dalam bingkai akhlak Islam dengan begitu indahnya. Simak saja beberapa di antaranya:
-- ‘’Mata kami sekilas bertemu dan hati diliputi rasa malu yang luar biasa.’’ (hlm 210)
-- Saat pertama kali melihat wajah Aisha tanpa mengenakan cadar, Fahri terpana: ‘’Yang ada di depanku ini seorang bidadari ataukah manusia biasa. Mahasuci Allah, Yang menciptakan wajah seindah itu. Jika seluruh pemahat paling hebat di seluruh dunia bersatu untuk mengukir wajah seindah itu tak akan mampu. Pelukis paling hebat pun tak akan bisa menciptakan lukisan dari imajinasinya seindah wajah Aisha….’’ (hlm 214-215) ‘’Pandangan kami bertemu. Dan ces! Hatiku seperti ditetesi embun dingin dari langit….’’ (hlm 215) ‘’Aku mencuri pandang melihat Aisha. Ia menundukkan kepalanya. Bulu matanya yang lentik bergerak-gerak.’’ (hlm 215) (Bersambung)






Leave a Reply

 
my books © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here