Jumat, 13 Januari 2012

Rahasia Sukses Habiburrahman El-Shirazy

0 komentar
Belajar dari Novel “Ayat-ayat Cinta”  (8)

Oleh Irwan Kelana

Inilah rahasia sukses Habiburrahman El-Shirazy, melalui novel fenomenalnya, Ayat-ayat Cinta (AAC).  Salah satu rahasia sukses novel tersebut terletak pada detilnya. Inilah contohnya (lanjutan):




Orang Mesir senang humor. ‘’Orang Mesir paling suka dengan lelucon dan guyonan. Teater rakyat di Mesir sampai sekarang masih eksis, penontonnya selalu penuh melebihi gedung bioskop. Itu karena sandiwara humornya.’’ (hlm 109)

Menu makanan di restaurant mewah di pinggir sungai Nil, bernama Cleopatra Restaurant.  Fahri memesan menu special. ‘’Minumnya Seasonal Fresh Fruits. Makannya Chicken Mugharabieh with Valanciane Rice dan menu penutupnya minta Pineapple Gateau,’’ kataku mantap. (hlm 130)
Kawasan-kawasan elite di Cairo, lengkap dengan alasan-alasannya. Hal itu bisa kita baca, misalnya di halaman 37:
‘’METRO sampai di Maadi, sebuah kawasan elite di Cairo setelah Heliopolis, Dokki, El-Zamalek dan Mohandesen. Sebagian orang malah mengatakan Maadi adalah kawasan paling elite…. Nama-nama itu semuanya elite. Masing-masing punya kelebihan. Dokki terkenal sebagai tempatnya para diplomat tinggal. Mohandesen tempatnya para pengusaha dan selebritis. Sedangkan Maadi mungkin adalah kawasan yang paling teratur tata kotanya. Dirancang oleh colonial Inggris. Jalan-jalannya lebar. Setiap rumah ada tamannya. Dan dekat sungai Nil. Tinggal di Maadi memiliki prestise tinggi. Prestise-nya seumpama tinggal di Paris dibandingkan dengan tinggal di kota-kota besar lainnya di Eropa.’’
Meskipun demikian, penulis menjelaskan bahwa elit tidaknya suatu daerah juga tergantung pada pandangan orang-orang yang tinggal di daerah tersebut. Di sini, lagi-lagi penulis berhasil memotret hal tersebut dengan baik dan detil:
‘’Masalah prestise memang sangat subyektif. Orang yang tinggal di kawasan agak kumuh, Sayyeda Zaenab merasa lebih prestise dibandingkan dengan tinggal di kawasan lain di Cairo. Alasan mereka karena dekat dengan makam Sayyeda Zaenab, cucu Baginda Nabi Muhammad saw. Demikian pula yang tinggal di dekat Masjid Amru bin Ash. Mereka merasa lebih beruntung dan selalu bangga bisa tinggal di dekat masjid pertama yang didirikan di benua Afrika itu.’’ (hlm 38) (Bersambung)

Leave a Reply

 
my books © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here